Jamiā Zaitunah Al-Maāmur kembali menggelar salat Ied al-Fitri setelah dua tahun lamanya terpaksa menutup pintunya untuk para āAidiin wa al-Faizin pada satu Syawwal di dua tahun terakhir dikarenakan pandemi covid-19.
Gema takbir dikumandangkan dari masjid monumental dan bersejarah tersebut, menyadarkan seantero Tunis atas keagungan Sang Khaliq, Masyarakat Tunis berduyun-duyun menuju masjid terbesar di pusat kota tersebut dengan penuh kesadaran.
Syaikh Hichem ben Mahmoud selaku ulama tersohor, imam, dan khatib masjid Az-Zaitunah mengimami para jamaāah dalam Ied al-Fitri tahun ini. Kemudian diatas mimbar khatib ia berkhutbah dengan suaranya yang teduh dan tatapannya yang menenangkan.
Pesan pertama Syaikh alumni Universitas Az-Zaitunah tahun ā76 ini dalam khutbah Ied Fitri agar umat muslim diseluruh penjuru dunia tetap bersatu, tidak terpengaruh dengan fitnah diluar sana, karena persatuan umat islamlah satu satunya jalan untuk dapat membangun peradaban yang sempurna, agar umat dapat saling gotong royong dalam semua lini kehidupan, sebagaimana yang dikatakan Ibnu Khaldun āal-insanu madaniyyun bi al-tabiā , āManusia adalah makhluk sosialā.
Persatuan umat islam yang berpondasikan Taāawanu ala al-birri wa al-taqwa seyogyanya dapat terimplementasikan tidak hanya dalam setiap āubudiyyah, tetapi juga dalam kehidupan sosial umat, sehingga, persatuan ini bukan hanya menjadi substansi beragama, tetapi yang lebih luas daripada itu, substansi kehidupan. Modal persatuan yang umat islam miliki sangtlah besar, mulai dari Al-Quran yang terjamin keotentikannya oleh Allah SWT, rukun islam, rukun iman, hingga etika moral sempurna yang telah dirangkum oleh Al-Quran dan Atsar.
Modal utama persatuan yang umat islam miliki ini dapat terealisasikam dengan utuh ketika setiap individu umat muslim memiliki kesadaran yang matang, kesadaran atas peran dia di dunia ini, dan kesadaran kehidupannya setelah kehidupan dunia ini.
Modal Uswatun Hasanah yang terpatri dalam teks Al-Quran dan diri nabi Muhammad SAW menjadi kesadaran selanjutnya yang harus benar benar diperhatikan oleh kaum muslim dimanapun dia berada. Karena inilah esensi dari agama.
Setelah sebulan lamanya kaum muslim menjalankan Ramadhan yang dihiasi dengan kesabaran saat berpuasa, kekhusyuāan dalam salat, kesadaran dalam zakat dan tilawah quran, selayaknya membentuk seorang muslim menjadi insan yang lebih baik setelah lulus dari akademi ramadhan ini, menjadikan muslim lebih berkualitas, lagi-lagi, bukan hanya dalam sisi ritual, tetapi yang lebih esensial; berkualitas dalam bersosial.
Dua pesan penting ini, Persatuan dan Akhlaq dan implementasinya untuk kehidupan sosial yang menjadi higlight khutbah āKyai Sepuhā Tunisia tersebut dalam kesempatan Ied tahun ini sebagai refleksi bagi āAidin wa al-Faizin.