Menyelami Pemikiran Ibn Rusyd

Artikel Populer

Syifa Fauziah
Syifa Fauziah
Santri | Mahasiswa Universitas Al-Azhar Mesir

Kopiah.coAbu al-Walid Muhammad bin Ahmad bin Muhammad bin Rusyd yang dikenal dengan sebutan Ibn Rusyd atau yang dilatinkan dengan sebutan “Averroes”. Ia menonjol sebagai sosok yang menjulang dalam sejarah pemikiran Arab-Islam .

Ibnu Rusyd lahir di Andalusia (Spanyol) tepat di kota Kordoba pada tahun 526H/1198M. Ia lahir, kemudian dibesarkan dalam keluarga ahli fiqh dan Qadhi (hukum) serta hidup di dalam lingkup keluarga yang bermadzhab Maliki, ayahnya Ahmad atau Abu Al-Qasim yang mana merupakan seorang hakim di Kordoba. Demikian pula dengan sang kakek yang sangat terkenal sebagai ahli fiqh.

Jelas dibenak ketika, berbicara tentang sosok Ibn Rusyd yang dirinya bagai cahaya yang menerangi Barat dan Timur. Kebesaran namanya sebagaia filsuf dan ilmuwan Muslim diakui oleh Yahudi dan Kristiani.

Rasionalitas dan wahyu dalam sentuhan jeniusnya telah melahirkan berbagai karya yang mencengangkan keilmuan dunia. Ibn Rusyd yang juga menolak untuk mencampuradukkan urusan duniawi dengan agama tanpa jatuh ke dalam sekularisme merupakan pemikiran yang sejak dulu hingga saat ini diperlukan Indonesia.

Di usianya yang masih belia, Ibn Rusyd sudah mempelajari berbagai macam disiplin ilmu, seperti Al-Quran, hadits, fiqh, serta mendalami ilmu astronomi, ilmu matematika, ilmu logika, ilmu filsafat, sampai ilmu kedokteran.

Ibn Rusyd kecil hingga di usianya menginjak remaja yang tinggal dalam lingkungan haus akan lautan ilmu, tiada hentinya ia mendatangi fuqaha yang masyhur di kawasan Andalusia kala itu untuk berguru dan menimba ilmu.

Adapun para fuqaha itu antara lain Abu al-Aim Basykawal, Abu Marwan bin Masarrah, Abu Bakar bin Samhun, Abu Ja’far bin Abdul Aziz, Abdullah Al Maziri, dan Abu Muhammad bin Rizq.

Karena itulah, ketika Ibn Rusyd tumbuh dewasa, ia terkenal dengan ilmuwan yang ahli dalam berbagai disiplin ilmu pengetahuan. Dalam bidang kedokteran, Ibn Rusyd belajar pada Abu Ja’far Harun At-Tirjali dan Abu Marwan bin Kharbul. Dalam bidang filsafat, ia belajar pada Ibnu Bajah, yang di barat dikenal dengan Avinpace, filosof besar di Eropa sebelum Ibn Rusyd.

Ibn Rusyd merupakan seorang faqih, dengan karya pentingnya Bidayat al-Mujtahid wa Nihayat al-Muqtashid, sebuah kitab dalam bidang fiqh dengan metode komparatif, juga seorang dokter, yang selain pernah dipercaya menjadi dokter istana juga telah menulis buku induk dalam bidang kedokteran, Al-Kulliyyat fi al-Thibb.

Ia juga seorang teolog yang kerap melontarkan kritik-kritiknya kepada beberapa teolog islam karena pemikiran kalam mereka yang dinilai tidak sejalan dengan semangat Al-Quran, atau ajaran Islam yang ia pahami. Menurut sebagian ahli, ia adalah tokoh berpengaruh terbesar dari dunia islam.

Di dalam Arab-Islam, ia memainkan peran menentukan dalam mempertahankan filsafat Yunani yang menghadapi gencarnya serangan para teolog (Mutakallimun) Asy`ariyah yang dipimpin oleh Al-Ghazali dan memulihkan kembali ide-ide Aristoteles.

Di dunia Barat sendiri, ia diapresiasi sejak awal abad ke-13 sebagai komentator ulung pemikiran Aristoteles yang berkat kontribusingnya itu ia berhasil menghadirkan kembali Sang Guru setelah berabad-abad nyaris terlupakan di daratan Eropa.

Averroisme sendiri merupakan madzhab filsafat yang dinisbatkan kepada Ibnu Rusyd, seorang filosof Muslim Barat terbesar di Abad Pertengahan dan memiliki pengaruh yang kuat di Eropa.

Dengan nama itulah Ibnu Rusyd dikenal luas, baik di dunia Islam maupun Barat. Seorang pemikir Muslim yang hingga kini selalu menjadi inspirasi dan tidak lekang oleh perjalanan waktu.

Masa kejayaan Ibnu Rusyd dalam bidang keilmuan menjadi bukti bahwa pemikiran merupakan karunia terbesar yang Allah SWT berikan kepada para hambanya, untuk menyelami lautan ilmu yang terbentang di seluruh jagad alam raya.

____________________________

*Ibn Rusyd: Lentera dua peradaban, 2019, Majid Fakhry
** Dimensi-Dimensi Pemikiran Ibn Rusyd, 2018, Dr.Aminullah Elhady, hlm. viii

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Artikel Terbaru

Aktivis Muda NU Minta MK Gugurkan Abuse of Power yang Merusak Demokrasi

Kopiah.Co — “Kita harus buat pernyataan seperti ini, untuk suarakan kebenaran konstitusional dan spirit Pancasila", kata Nata Sutisna, Aktivis...

Artikel Terkait